7 Penyakit yang Membuat Gugur Tes Seleksi Polri Antropometri

Daftar Isi

Memiliki mimpi menjadi anggota Polri merupakan dambaan banyak orang. Semangat dan dedikasi untuk mengabdi pada negara menjadi alasan utama. Namun, perjuangan untuk mencapai cita-cita tersebut tidaklah mudah. Salah satu tahapan yang harus dilalui adalah tes seleksi, dan salah satu tes yang sering menjadi momok bagi calon anggota Polri adalah tes antropometri.

Tes antropometri merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur dimensi tubuh dan postur calon anggota Polri. Tes ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon anggota memiliki kondisi fisik yang ideal untuk menunjang tugas-tugas kepolisian. Ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan calon anggota Polri gugur dalam tes antropometri, antara lain:

  1. Kelainan Tulang Belakang

Kelainan tulang belakang seperti skoliosis, lordosis, dan kifosis dapat membuat calon anggota Polri tidak memenuhi standar postur tubuh yang ditetapkan oleh Polri. Kelainan ini dapat mengganggu keseimbangan dan kelincahan, sehingga dikhawatirkan akan menyulitkan calon anggota dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian.

  1. Kaki O/X

Kaki O (genu valgum) dan kaki X (genu varum) adalah kondisi di mana lutut tampak bengkok ke arah luar atau ke dalam. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri sendi, kelelahan, dan kesulitan berjalan, yang dikhawatirkan akan mengganggu performa calon anggota Polri dalam menjalankan tugas.

  1. Flat Foot

Flat foot atau kaki rata adalah kondisi di mana lengkungan telapak kaki tidak terbentuk secara sempurna. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri kaki, kelelahan, dan kesulitan berjalan, yang dikhawatirkan akan mengganggu performa calon anggota Polri dalam menjalankan tugas.

  1. Genu Valgum (Lutut Bengkok ke Luar)

Genu valgum atau lutut bengkok ke luar adalah kondisi di mana lutut tidak sejajar dengan garis lurus saat berdiri. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri sendi, kelelahan, dan kesulitan berjalan, yang dikhawatirkan akan mengganggu performa calon anggota Polri dalam menjalankan tugas.

  1. Genu Varum (Lutut Bengkok ke Dalam)

Genu varum atau lutut bengkok ke dalam adalah kondisi di mana lutut saling berhadapan saat berdiri. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri sendi, kelelahan, dan kesulitan berjalan, yang dikhawatirkan akan mengganggu performa calon anggota Polri dalam menjalankan tugas.

  1. Hipoplasia Klavikula (Tulang Selangka Pendek)

Hipoplasia klavikula adalah kondisi di mana tulang selangka tidak berkembang dengan sempurna. Kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan pada bahu dan kesulitan mengangkat benda berat, yang dikhawatirkan akan mengganggu performa calon anggota Polri dalam menjalankan tugas.

  1. Hiperlordosis

Hiperlordosis adalah kondisi di mana lekukan tulang belakang bagian bawah (lordosis) berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri punggung, kelelahan, dan kesulitan berdiri dalam waktu lama, yang dikhawatirkan akan mengganggu performa calon anggota Polri dalam menjalankan tugas.

Perlu diingat bahwa daftar ini tidak lengkap dan masih ada beberapa penyakit lain yang dapat menyebabkan calon anggota Polri gugur dalam tes antropometri. Oleh karena itu, penting bagi calon anggota Polri untuk melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum mendaftar seleksi Polri.

Bagi calon anggota Polri yang memiliki salah satu penyakit yang disebutkan di atas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah kondisinya masih memungkinkan untuk mengikuti tes seleksi Polri. Dokter mungkin akan menyarankan terapi atau pengobatan untuk memperbaiki kondisi tersebut.

Meskipun mimpi menjadi anggota Polri terhalang karena penyakit, jangan patah semangat. Masih banyak peluang lain untuk mengabdi pada negara dan berkontribusi bagi masyarakat. Percayalah pada diri sendiri dan teruslah berusaha.

Ingatlah bahwa kesehatan adalah harta yang paling berharga. Jaga kesehatan dengan baik dan selalu perhatikan pola hidup agar terhindar dari berbagai penyakit.

Loading

Bagikan Artikel

Leave a Reply