Sejarah Polwan: Kilas Balik Alasan Diikutsertakannya Wanita dalam Institusi Kepolisian

Sejarah Polwan
Daftar Isi

POLRI – Berdasarkan sejarah, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sudah mulai terbentuk pada masa pra-kemerdekaan. Dan tepat pada tanggal 1 Juli 1946, barulah disahkan bahwa tanggal 1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara atau Hari Lahir Kepolisian RI.

Tapi tahukah Sobat Bintang Bangsa, bahwa selama dua tahun pasca ditetapkannya Hari Bhayangkara, ternyata dalam institusi Kepolisian hanya ada anggota Polisi laki-laki. Lalu kenapa saat ini sudah ada Polisi Wanita atau yang akrab disebut Polwan? Mari kita bahas lebih lanjut.

Merujuk Sejarah Polwan yang dimuat dalam laman resmi Museum Polri, ternyata latar belakang dibentuknya Polwan adalah karena pada masa itu anggota Kepolisian kesulitan untuk melakukan pemeriksaan pada korban, tersangka, dan saksi wanita ketika menangani sebuah kasus.

Baca Juga: Sejarah dan Perkembangan Bhayangkari: Organisasi Khusus Istri Anggota Polri 

Dan berikut adalah sejarah singkat mengenai bagaimana Polisi Wanita itu bisa terbentuk dan masih dibutuhkan hingga saat ini:

TAHUN

PERISTIWA

1948
  • Kepolisian masih sering meminta bantuan istrinya dan atau pegawai sipil wanita untuk memeriksa korban, tersangka, dan saksi wanita.
  • Organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi mengajukan usulan agar wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian untuk memudahkan pemeriksaan. 
  • Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi memberikan kesempatan mendidik wanita-wanita pilihan untuk menjadi polisi. 
  • 1 September 1948 secara resmi disertakan 6 siswa wanita untuk mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama dengan 44 siswa laki-laki di SPN Bukittinggi, sehingga sejak saat itu tanggal 1 September diperingati sebagai hari lahirnya polisi wanita (Polwan). 
  • Penutupan pendidikan inspektur polisi di Bukittinggi karena agresi militer Belanda II pada 19 Desember 1948.
1950 Calon inspektur polisi wanita kembali dilatih di SPN Sukabumi setelah adanya pengakuan kedaulatan terhadap Indonesia, pada tanggal 19 Juli 1950.
1951
  • Calon inspektur polisi wanita berhasil menyelesaikan pendidikan pada 1 Mei 1951.
  • Mulai bertugas di Djawatan Kepolisian Negara dan Komisariat Polisi Jakarta Raya. 
1965
  • Calon perwira Polwan diintegrasikan bersama calon perwira polisi pria untuk bersama-sama dididik di Akademi Angkatan Kepolisian (AAK) Yogyakarta sesuai dengan TAP MPR No. II Tahun 1960. 
  • Perekrutan Polwan di AAK hanya berjalan satu angkatan, setelah itu jalur perekrutan untuk menjadi perwira Polwan adalah melalui jalur perwira karier setingkat sarjana dan sarjana muda melalui SEPAMILWA (Sekolah Perwira Militer Wajib).
1975 Depo Pendidikan dan Latihan (Dodiklat) 007 Ciputat untuk pertama kali membuka kelas pendidikan untuk bintara Polwan.
1982 Tahun pertama bagi lembaga pendidikan yang khusus mendidik polisi wanita. Dodiklat 007 berubah namanya menjadi Pusat Pendidikan Polisi Wanita (Pusdikpolwan) Ciputat.
1984 Pusdikpolwan diganti menjadi Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) pada 30 Oktober 1984. Didirikanya Sepolwan ini banyak menarik minat perempuan untuk menjadi polisi.
1986 Pengesahan lambang polisi wanita pada 9 November 1986 dengan terbitnya Surat Keputusan No. Pol: Skep/480/XI/1986.
1987 Pertama kalinya seorang Polwan bernama Lettu Pol. Dwi Gusyati menjabat sebagai Kapolsek Pasar Kliwon, Solo.
1991 Brigadir Jenderal Polisi Jeanne Mandagi, S.H. menjadi Polwan pertama yang mendapat pangkat Jenderal bintang satu.
1993 27 April 1993 didirikannya monumen Polwan di Bukittinggi, Sumatera Barat yang diresmikan oleh Kapolri pada saat itu Jenderal Polisi Drs. Banoeroesman Astrosemitro.
2002 Wanita mendapat kesempatan mengikuti pendidikan untuk menjadi calon perwira Polwan di Akademi Kepolisian (Akpol). Dan berpeluang menduduki beberapa jabatan strategis di tubuh Polri.
2015
  • Monumen Polwan di Bukittinggi mengalami kerusakan yang cukup berat.
  • Peletakan batu pertama pemugaran Monumen Polwan oleh Kapolda Sumatera Barat, Brigjen Pol. Drs. Bambang Sri Herwanto, S.H., M.H., dihadiri oleh Walikota Bukittinggi dan senior Polwan pada bulan Februari 2015.
  • Bulan Agustus 2015 pemugaran Monumen Polwan telah rampung.
  • 1 September 2015 Pemugaran Monumen Polwan diresmikan oleh Bapak kapolri ke-22, Jenderal Pol. Drs. Badrodin Haiti, beserta Ibu Asuh Polwan RI, dihadiri Pejabat Utama (PJU) Polri, Pejabat Pemkot Bukittinggi dan 1.000 Polwan RI merupakan perwakilan dari Polda-polda se-Indonesia

Baca Juga: Belajar Sejarah Kepolisian RI Lewat Museum Polri, Bisa Virtual Tour dari Rumah Juga 

Nah Sobat Bintang Bangsa, itu adalah informasi seputar sejarah terbentuknya Polisi Wanita atau yang biasa kita sebut sebagai Polwan di Indonesia. 

Berminat jadi salah satu abdi negara? Persiapkan dirimu dari sekarang ya! Kamu butuh lembaga Bimbel yang mampu membimbingmu lolos dalam seleksi Polri? Bintang Bangsa solusinya! Segera hubungi kami Bimbel TNI dan POLRI Terpercaya!

Nantikan artikel menarik lainnya. Jika kamu punya kritik, saran, koreksi, dan atau mendapati kekeliruan informasi atau hal-hal lainnya, bisa disampaikan melalui tautan berikut ini bit.ly/KritikSaranArtikelBintangBangsa  ya Sobat Bintang Bangsa…

SOURCE:
Museum Polri 

image source:
tribratanewsbantul.id

Loading

Bagikan Artikel

Leave a Reply