Perkembangan Seragam Tentara Indonesia Mulai dari Awal Kemerdekaan

Seragam TNI dari Masa ke Masa
Daftar Isi

TNI – Tahukah kalian sebelum kita mengenal prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang identik dengan seragam lorengnya, ternyata tentara Indonesia juga pernah menggunakan seragam berwarna cokelat dan tanpa corak loreng loh. Hah emang iya? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai seragam kesatuan TNI. 

Cikal bakal terbentuknya TNI bermula dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 22 Agustus 1945. Dan di tanggal 5 Oktober 1945 berganti nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Baca Juga: Perubahan Nama Tentara Indonesia dari Masa ke Masa: BKR Hingga TNI

Pada awal kemerdekaan, prajurit TKR masih menggunakan pakaian dan persenjataan peninggalan zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Hal ini dikarenakan pada masa itu banyak keterbatasan.

Jadi di era awal kemerdekaan ini, masih banyak prajurit TKR yang menggunakan seragam Pembela Tanah Air – PETA (organisasi tentara buatan Jepang), dan Koninklijke Nederlands Indische Leger – KNIL (organisasi tentara buatan Belanda).

Pada fase ini juga Kepala Staf Umum TKR Oerip Soemohardjo meminta komandan TKR di Jawa dan Madura untuk membuat seragam. Tapi di era ini belum ada aturan terkait ketentuan warna seragam yang digunakan.

Baca Juga: Profil Singkat Oerip Soemohardjo: Kepala Staf Umum TKR Pertama di Indonesia

Karena belum adanya aturan yang jelas terkait seragam tentara Indonesia dan juga dengan segala keterbatasan yang ada, maka di era ini seragam tentara Indonesia masih berada di bawah pengaruh tentara penjajah.

Pada awal kemerdekaan ini, banyak tentara Indonesia yang menggunakan seragam berwarna cokelat mulai dari warna yang terang hingga gelap. Pemilihan warna ini dilatarbelakangi oleh mudahnya mencari bahan baju berwarna cokelat.

Rasanya kurang lengkap jika seorang tentara tidak menggunakan atribut, di awal kemerdekaan ini, tentara Indonesia juga menggunakan atribut peninggalan tentara penjajah seperti sepatu dan helm.

Baca Juga: Soeprijadi: Pemimpin Tertinggi TKR Sebelum Jenderal Soedirman  

Nah di era ini juga penutup kepala yang digunakan bukanlah seperti baret yang umum kita temui. Di era ini, tentara Indonesia dominan menggunakan  penutup kepala model garrison cap karena lebih mudah untuk didapatkan. Seragam TKR ini juga dilengkapi dengan selempang dan sabuk kulit.

Dikutip dari laman Liputan 6, seiring perkembangan zaman, instansi TNI mulai memperkenalkan seragam loreng dengan motif loreng macan tutul. Seragam ini diidentikkan sebagai ciri khas prajurit baret merah Amerika Serikat.

Baca Juga: Menelisik Makna Semboyan Tiap Matra TNI

Lalu kemudian tentara Indonesia membuat seragam yang dikenal dengan sebutan loreng darah mengalir. Pakaian loreng ini pertama kali dikenalkan ke publik pada acara parade dan defile pasukan di lapangan parkir Senayan dalam rangka Hari Ulang Tahun Angkatan Bersenjata pada 5 Oktober 1964. 

Setelah seragam dengan corak loreng darah mengalir, muncul seragam dengan corak loreng baru yang dinamakan seragam Infanteri Gaya Baru atau Ifgaba. Nah setelah ini barulah kita mengenal beragam seragam TNI dengan motif, corak, dan warna yang berbeda di setiap matranya.

Baca Juga: Rekomendasi Film tentang Tentara Indonesia yang Harus Kamu Tonton

Nah Sobat Bintang Bangsa, itu adalah informasi singkat mengenai perkembangan seragam TNI. Kamu berminat untuk bergabung dalam kesatuan TNI? Persiapkan dirimu dari sekarang ya!

Kamu butuh bimbingan untuk lolos seleksi TNI? Yuk hubungi Bimbel TNI dan POLRI Terpercaya! Segera bergabung bersama Bintang Bangsa untuk mewujudkan mimpi-mimpimu.  

Nantikan artikel menarik lainnya. Jika kamu punya kritik, saran, koreksi, dan/atau mendapati kekeliruan informasi atau hal-hal lainnya, bisa disampaikan melalui tautan berikut ini bit.ly/KritikSaranArtikelBintangBangsa  ya Sobat Bintang Bangsa… 

SOURCE:
Merdeka
Liputan 6 

image source:
kompas.id

Loading

Butuh informasi lebih lanjut?

Segera hubungi Konsultan Pendidikan Bintang Bangsa

Bagikan Artikel

Leave a Reply