Monumen Perjuangan TNI AU: Monumen untuk Mengenang Tragedi 29 Juli 1947

Monumen Perjuangan TNI AU: Monumen untuk Mengenang Tragedi 29 Juli 1947

Monumen Perjuangan TNI AU: Monumen untuk Mengenang Tragedi 29 Juli 1947

Monumen Perjuangan TNI AU
Daftar Isi

TNI – Tahukah kalian bahwa Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) memiliki sebuah monumen perjuangan? Monumen Perjuangan TNI AU ini berlokasi di Ngoto, Bangunharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa latar belakang dari didirikannya monumen perjuangan ini? Mari kita ulik lebih dalam.

Dikutip dari laman tni-au.mil.id, monumen perjuangan TNI AU ini adalah salah satu monumen yang dibuat sebagai simbolis pengabadian nilai-nilai kejuangan yang terjadi dan terkandung dalam peristiwa 29 Juli 1947.

Baca Juga: Ini Makna Logo dan Semboyan TNI Matra Angkatan Udara  

Awal Pembangunan Monumen

Pendirian monumen ini diprakarsai oleh Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI R. Soerjadi Soerjadarma. Monumen ini didirikan di Desa Jatingarang, Kelurahan Tamanan dekat dengan Desa Ngoto. Lokasi pendirian ini adalah lokasi dimana jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA. 

Masih merujuk pada sumber yang sama, berikut adalah gambaran dari Monumen Perjuangan TNI AU:

  • Monumen yang dibangun berupa tugu yang dicat putih, dengan tinggi 4,5 meter. 
  • Monumennya berbentuk batang tubuh segi enam kerucut yang menopang di atas lapik segi empat bersusun dua mengecil ke atas.
  • Di bagian bawah tugu bagian depan dilengkapi bahan granit yang bertuliskan nama-nama korban yang gugur pada peristiwa tersebut. 
  • Pada puncak tugu terpancang seekor burung Garuda merentangkan sayapnya.
  • Di area sekitar tugu dikelilingi oleh pagar yang terbuat dari bambu. 

Monumen tugu ini diresmikan pada tanggal 1 Maret 1948 dan dikenal dengan nama Monumen/Tugu ‘Ngoto’. 

Baca Juga: Santiaji TNI: Pancasila, UUD 1945, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI 

Pemugaran Pertama Monumen Ngoto

Nah pada tahun 1981, Monumen Ngoto ini dirasa terlalu sempit untuk pelaksanaan kegiatan ziarah. Dan atas dasar itu, KASAU pada masa itu, Marsekal Ashadi Tjahjadi berinisiatif untuk melakukan pemugaran monumen. Pemugaran dilakukan dengan memperluas area sekitar monumen dan memugar tembok yang mengelilingi tugu.

Dan untuk melengkapi Monumen tersebut, maka dibangunlah sebuah prasasti yang bertuliskan penembakan pesawat Dakota VT-CLA. Dalam prasasti itu juga dituliskan nama ketiga tokoh TNI AU yang turut gugur dalam peristiwa tersebut. 

Selain penambahan prasasti, di area tugu juga dilengkapi dengan taman kecil, dan tanah yang beralaskan rumput tempat pijakan ziarah diubah dengan diberi lapisan dari bata merah. 

Dan pagar bambu yang mengelilingi area sekitar tugu yang diganti menjadi pagar tembok yang kokoh. Peresmian pemugaran monumen oleh Marsekal Ashadi Tjahjadi dilakukan pada tanggal 29 Juli 1981.

Baca Juga: Tugas Pokok TNI: Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) 

Lahirnya Monumen Perjuangan TNI AU

Di era tahun 2000, berdasarkan instruksi KASAU yang menjabat yaitu Marsekal TNI Hanafie Asnan, pada awal tahun 2000 dilakukan pemugaran terhadap Monumen Ngoto secara besar-besaran.

Area monumen diperluas menjadi 9.473 m², dan pemugaran ini meliputi renovasi tugu, pembangunan relief, pembangunan plaza, lapangan upacara, pembangunan pringgitan, pembangunan area pemakaman, perkantoran, dan fasilitas umum.

Peresmian pemugaran monumen ini dilakukan pada tanggal 17 Juli 2000 oleh Marsekal TNI Hanafie Asnan. Dan bersamaan dengan itu keluarlah Surat Keputusan Kasau No. Skep /78/VII/2000 yang memuat tentang pergantian nama Monumen Ngoto menjadi Monumen Perjuangan TNI AU.

Baca Juga: Berikut Potret PDH TNI Tiap Matra: AD, AL, dan AU

Peletakan Replika Ekor Pesawat Dakota VT-CLA

Pada tahun 2006, di Monumen Perjuangan TNI diletakkan sebuah replika ekor pesawat Dakota VT-CLA. Peletakan replika ini diprakarsai oleh KASAU yang menjabat pada masa itu, yaitu Marsekal TNI Herman Prayitno. Dan peletakan replika ekor pesawat Dakota VT-CLA ini diresmikan pada tanggal 28 Juli 2006. 

Monumen ini tidak hanya digunakan sebagai tempat dilaksanakannya upacara ziarah yang merupakan rangkaian peringatan peristiwa 29 Juli 1947 yang diadakan setiap setahun sekali. Monumen ini juga bisa dikunjungi oleh masyarakat umum sebagai media pembelajaran sejarah kebangsaan khususnya yang menyangkut sejarah TNI AU.

Baca Juga: 

Nah Sobat Bintang Bangsa, itu adalah informasi seputar Monumen Perjuangan TNI AU. Kamu berminat untuk bergabung dalam kesatuan TNI? Persiapkan dirimu dari sekarang ya!

Kamu butuh bimbingan untuk lolos seleksi TNI? Yuk hubungi Bintang Bangsa! Bimbel Persiapan Akmil, Bintara, Tamtama, dan PA-PK TNI Terbaik! Segera bergabung bersama Bintang Bangsa untuk mewujudkan mimpi-mimpimu.  

Nantikan artikel menarik lainnya. Jika kamu punya kritik, saran, koreksi, dan/atau mendapati kekeliruan informasi atau hal-hal lainnya, bisa disampaikan melalui tautan berikut ini bit.ly/KritikSaranArtikelBintangBangsa ya Sobat Bintang Bangsa… 

SOURCE:
tni-au.mil.id

image source:
KOMPAS.com / Wijaya Kusuma

Loading

Butuh informasi lebih lanjut?

Segera hubungi Konsultan Pendidikan Bintang Bangsa

Bagikan Artikel

Leave a Reply