TOKOH – Kalian pasti pernah mendengar nama Jenderal AH Nasution bukan? Sosok jenderal yang berhasil selamat dari tragedi berdarah Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI. Mari kita mengenal lebih dekat sosok Jenderal Besar AH Nasution.
Baca Juga: Siapa Dalang G30S-PKI? Tragedi Kelam Tewasnya Sejumlah Perwira Militer
Profil Singkat
Abdul Haris Nasution atau yang dikenal dekat dengan nama AH Nasution adalah seorang pria kelahiran 3 Desember 1918. AH Nasution berasal dari keluarga petani di Kotanopan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Sebelum berkarier dalam dunia militer, AH Nasution pernah menjalani profesi guru di wilayah Bengkulu dan Palembang. AH Nasution menikah dengan Johana Sunarti pada 30 Mei 1947.
Dari pernikahannya ini, pasangan AH Nasution dan Johana Sunarti dikaruniai dua orang putri yaitu Hendrianti Saharah Nasution yang lahir pada tahun 1952 dan juga Ade Irma Suryani Nasution yang lahir pada tahun 1960.
Baca Juga: Rekomendasi Film tentang Tentara Indonesia yang Harus Kamu Tonton
Akhir Hidup
Putri kedua AH Nasution dengan Johana Sunarti yaitu Ade Irma Suryani Nasution harus gugur pada peristiwa G30S/PKI yang terjadi pada tahun 1965. Dilansir dari beberapa sumber, Ade Irma Suryani wafat karena tertembak oleh Pasukan Cakrabirawa saat melancarkan aksi untuk menculik AH Nasution. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak terselamatkan.
Jenderal AH Nasution wafat pada 6 September 2000 karena sakit. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Jasadnya kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata, Jakarta.
Baca Juga: Perubahan Nama Tentara Indonesia dari Masa ke Masa: BKR Hingga TNI
10 tahun setelahnya, tepatnya di tanggal 21 Maret 2010, istri AH Nasution yaitu Johana Sunarti juga menghembuskan nafas terakhirnya. Sama dengan mendiang suaminya, Johana Sunarti Nasution juga wafat dikarenakan sakit yang dideritanya. Ia juga dikebumikan di TMPN Kalibata, Jakarta, tepat di sebelah makam Jenderal AH Nasution.
Dan putri pertamanya, yaitu Hendrianti Saharah Nasution, wafat pada tanggal 18 Juni 2021. Dikutip dari beberapa laman, putri sulung AH Nasution ini wafat karena mengalami sakit gagal ginjal.
Baca Juga: Profil Jenderal Hoegeng, Seorang Polisi dengan Kejujuran dan Integritas Tinggi
Kehidupan Masa Pensiun
Dikutip dari laman Historia, pasca menyandang status purnawirawan pada tahun 1972, dalam kesehariannya Jenderal AH Nasution lebih sering tampil secara sederhana dengan memakai kaos oblong dan sarung.
Pakaian militer Angkatan Darat dengan empat bintang milik Jenderal AH Nasution itu dikenakan kembali ketika ia menjadi tamu kehormatan dalam acara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Pemerintah menganugerahi Jenderal AH Nasution gelar Jenderal Besar TNI tepat pada hari ulang tahun Angkatan Bersenjata Indonesia (ABRI) pada tahun 1997. Pada hari itu, seragam militer yang semula memiliki empat bintang menjadi memiliki lima bintang yang melingkar di pundaknya.
Baca Juga:
- Jenderal Soedirman dan Taktik Perang Gerilya dalam Mengusir Penjajahan Belanda
- Menelisik Makna Semboyan Tiap Matra TNI
- Profil Singkat Oerip Soemohardjo: Kepala Staf Umum TKR Pertama di Indonesia
- Soeprijadi: Pemimpin Tertinggi TKR Sebelum Jenderal Soedirman
Nah Sobat Bintang Bangsa, itu adalah informasi seputar sosok Jenderal AH Nasution. Kamu berminat untuk bergabung dalam kesatuan TNI? Persiapkan dirimu dari sekarang ya!
Kamu butuh bimbingan untuk lolos seleksi TNI, Polri, atau Sekolah Kedinasan? Yuk hubungi Bintang Bangsa! Bimbel Akmil, Akpol, TNI, Polri, dan Sekolah Kedinasan Terbaik! Segera bergabung bersama Bintang Bangsa untuk mewujudkan mimpi-mimpimu.
Bintang Bangsa adalah lembaga Bimbel Akmil, Bimbel Akpol, Bimbel TNI, Bimbel Polri, dan Bimbel Kedinasan terbaik sepanjang masa. Bersama Bintang Bangsa wujudkan asa generasi muda untuk menyongsong generasi emas di masa depan!
Nantikan artikel menarik lainnya. Jika kamu punya kritik, saran, koreksi, dan/atau mendapati kekeliruan informasi atau hal-hal lainnya, bisa disampaikan melalui tautan berikut ini bit.ly/KritikSaranArtikelBintangBangsa ya Sobat Bintang Bangsa…
SOURCE:
Historia
Tempo
Kompasiana
image source:
Kemendikbud